Selasa, 06 April 2010

NADA DI TANAH YANG HILANG


...Terawang jauh sukma pada padang sunyi terhampar..
coba meraih pedang tegak terpancang di puncak bukit kedamaian..
walau sinergi keinginan dan kemampuan tak kan pernah meluap terekspos..
tampar, tampar, tampar oh peri-peri kesadaran,,
bangunkan hasrat, sadarkan raga, buai nurani..kepakan kembali sayapmu hai sang mimpi..
bukan,bukan mimpi..impian..!!

menatap refleksi bayang pada aliran telaga..labil, bergoyang, rapuh..
telaga makam para raja bijak, makam biduan hutan, makam sang legenda..
terisak, terabai, terbuang..integrasi haru rasa, hempaskan ambisi..
terlempar jauh pelosok rimba, rimba keterasingan..berteduhkan awan, pada riak kelabu..
ternyata baru kusadari, aku sendiri..sendiri..sendiri..kosong..
arrgghh..angin, api, tanah..air, air, air..?? dimanakah air..?

elok penguasa pada batinnya,
adakah mereka pernah tergores oleh busur ketidakacuhan sewaktu perang di tanah ini, di masa lalu..
jika demikian, lesatkanlah..oh LESATKANLAH..!! sekali lagi oh barisan pemanah,kepada serdadu tengkorak-tengkorak disana,
perlu kau sadari, kelak pasukan waktu di baris terdepan akan melemparkan tombak kepalsuan ke bola matamu,
yang membuatmu hidup dalam kekeringan, habis air matamu..
haru biru pada mereka dari mereka..

teruskan,ya, teruskan dan hidupkan kembali api syura,
api impian yang harus tetap menyala dalam perjalanan ini..
dari ranting ranting keabadian yang tegak terbujur di tanah kita..
seorang pahlawan muda yang dikelilingi aura langit..
kelak kan membimbing bentangan jamaah,
oh jamaah, oh jamaah..
yang akan menyanyikan kembali nada-nada..
nada-nada percintaan, diatas aliran air yang hilang..
selamanya..


------------------- sejuta cinta dalam Irama-----------------------------------------------

Anda.
27/12/09.
23:51

Tidak ada komentar:

Posting Komentar