PROLOG
Lima orang lagi..
Aku dapat merasakan bulir-bulir keringat di sela-sela telingaku..kugenggam erat Berretta yang sudah terisi penuh yang terselip dibalik jaket ini. Yang perlu kulakukan hanyalah menarik pelatuknya berkali-kali, dan berharap hujaman peluru yang tepat ke jantungnya akan menewaskan dia. Dia yang telah membuat Dewi Yustisia berpikir untuk membuka kain di matanya agar melihat betapa runtuhnya hukum dan keadilan di negeri ini.
Empat langkah..
tegakah aku..? lalu, apalah bedanya aku dengan ‘mereka’ jika ini kulakukan..? ahh..apa ini..? kaukah itu nurani..? ah, persetan denganmu..!! kenapa kau tidak bercengkrama barang sejenak dengan jiwa-jiwa beku para tiran ini..? kemana saja kau saat mereka mendomplang pajak rakyat demi usus dan isi perut mereka ? disanakah kau saat puluhan mahasiswa hilang dan terbunuh..?
lihatlah wahai nurani..dalam hitungan detik, kelak marmer indah teras istana ini akan dialiri darahnya...
...dan darahku..
Tiga orang..
BLARRR...ahhh, apa itu..??! bagai petir..terlintas sekelebat sosok wajah di benaku,
siapa dia..?? rasanya aku pernah melihatnya, entah dimana..? cantik..tegar..tak asing..
“hentikan Riko..jangan kau lakukan ini..”
Hah..? suara itu, intonasi itu, kedalaman itu, terdengar sangat akrab bagiku..
Siapa kau..?? kuberharap itu kau, Izrail..jangan biarkan aku hidup setelah semua ini..
“hentikan Riko..”
Hentikan..?? hahaha..lucu kau..!! manalah mungkin aku mundur saat langkah ini sudah meraih satu tepian jurang jawaban..campakan aku, dan kuliti aku, maka aku akan berhenti..!!
Dua langkah..
Orang-orang ini, kerumunan ini, sadarkah mereka bahwa dalam hitungan detik lembaran sejarah baru akan menghiasi buku-buku pelajaran anak cucu mereka? Sadarkah insan media yang hadir disini bahwa dalam hitungan detik lembar-lembar harian mereka akan di penuhi apa yang mereka sebut hot issue..? sadarkah mereka semua bahwa ajang untukmenyambung tali silaturahmi di sore hari ini kelak akan menjadi ajang pemutus tali kehidupan sebuah nyawa..??
sadarkah kau wahai presiden, bahwa aku adalah sosok terakhir yang kelak akan kau sentuh..?
Satu..
Tarik nafas, jangan pernah sekalipun kau bertatapan mata dengan orang-orang berbaju hitam dan berkacamata hitam di seberangmu itu Riko..mereka adalah petugas untuk memastikan acara open house ini berjalan lancar..setengah menunduk, kosongkan pikiran, tetap berbicara seperlunya, dan tersenyum..
Tersenyum..
Oh, kini kau tepat di depan ku, dan hei..? mengapa kau menatap mataku dan tersenyum padaku..? apakah kau ramah..? apakah kau baik..? bukankah di luar sana ada jutaan jiwa yang tidak mau tersenyum padaku, tidak mau berterimakasih padaku, bahkan pada saat aku memberikan puluhan juta rupiah untuk membantu anak-anak mereka melanjutkan untaian harapan..? jutaan mimpi yang harus dikubur karena hilangnya kesempatan..senyum mereka adalah senyum yang jauh ada di dasar hati mereka, bukan senyum semu seperti yang kulihat tepat di depanku saat ini..
Tapi, apa yang salah untuk sekedar senyum..?
.....
Tak ada..kaulah penyebab semua kesalahan..
.....
...ini...
.....
DOOOORRRR....!!!!??? DOOORRR....!!!??
“BODOOOH..kau benar benar bodoh Riko..” Sial..Sial..suara itu datang lagi..siapa kau..? bodohkah aku jika aku menjadi martir demi 300 juta jiwa di luar sana wahai gema..?
DOOORRRR....!!!??? DOOORRR....!!???
“Martir..? jangan membuatku tertawa Riko..”
ah, suara itu..!! aku ingat siapa kau..!! jeritan-jeritan anak-anak di sinilah yang membuatku teringat akan jeritan serupa yang pernah kulakukan ketika kau meninggalkanku, dua puluh dua tahun lalu...
DOOORRR...!!?? AAAARRRRRGGGHHHHH........!!!
Demi Tuhan, apa yang kulakukan..?? benarkah itu kau..? kau yang telah lama hilang..? mengapa kau harus datang disaat-saat terakhirku di tempat fana ini..??
Mengapa..?perlu waktu selama ini hanya untuk sekedar mendengar suaramu..?? isakmu..?
DOOORRR....!!?? DOOORRR....!!!?? DOOORRR....!!!??
Dan...
Mengapa harus kau..kumohon, kumohon jangan pernah maafkan aku, karena aku akan bertemu denganmu dan meminta maaf padamu..beberapa detik lagi...tunggulah aku disana..
...Ibu...
DOOORRR.....!!! DOORRR....!!
Oh, Siapa Aku..? Apa yang kulakukan...? apakah ini akhir..? atau awal..?
Sumpah..aku tidak tahu semua jawaban dari pertanyaan itu,
Tapi aku tahu apa yang harus kulakukan...
...satu peluru ke dalam mulutku...
DOOORRRRRR......!!!???
......
......
......
Dimana ini..??
***
Anda
April'10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar